Rabu, 31 Juli 2013

Development of Science

Buku Merupakan gudang ilmuScientists think philosophically, is expected to understand the philosophy of life, explore basic elements of science practiced thoroughly so it is wise to understand the source, nature and purpose of science is practiced, including its use for the community. To achieve that goal, the educational process should not merely to achieve an end goal but also to learn the things done to achieve the ultimate goal. Thus, in addition to scientists as the magicians also have the wisdom, truth, ethics and aesthetics. Epistemologically it can be said that the science that exists today is the result of the accumulation of knowledge that occurs with growth, pergan-tian and absorption theory. The emergence of new theories that reinforce the old theory will strengthen the image of normal science.
However, anomalies in scientific research can not finish by FITNESS FOR paradigm that references the research, led to the development of a new paradigm that can solve problems and guide subsequent research (giving birth to the revolution of science). Growth theory and a paradigm shift is po-la normal development of a mature science. Development of analysis tools also encourage the development of science. Examples of epistemology of science where there is a change and a paradigm shift theory looks at the development of the atomic theory, theory of heredity and the discovery of the universe. In the development of science, an error may occur, especially during the formation of a new paradigm. However, you should avoid is making mistakes that then covered and recognized as truth. · The development of the atomic theory atomic concept proposed by Leucippus and Democritus (6th century BC): material (everything in nature) are physically prepared by a number of very small objects (atoms). Atoms are very small particles, solid and can not be shared, moving in space, and is eternal. According to John Dalton (1766-1844) each chemical element is formed by particles that can not be parsed (atom). A paradigm shift occurs when apparently proved that atoms can be divided and still have an electron (JJ Thomson 0.1856 to 1940) and protons (E. Goldstein, 1886).
Knowledge that the atom could be divided to make them scientists and their atomic structure. Thomson, likened atoms such as white bread with raisins, in which electrons and positive particles are evenly distributed. Of research E. Rutherford (1871-1937) concluded that the electron orbiting around the nucleus. This postulate repaired by J. Chadwick (1891-1974): the atom has a nucleus consisting of nuclei and electrons orbiting around it, and then refined by considering the Niels Bohr atomic energy quantization effects. Theories of atomic structure and still continue to be refined. When this started happening anomaly which sued the existing paradigm. Murray Gell-Mann (1964) says, protons and neutrons can still be divided into quarks. · The development of the theory of inheritance notion of inheritance has existed since ancient times. Plato understood esensialismenya explains, everyone is a shadow of the ideal type. Essence, human beings are equal and diversity in the world is meaningless. The development of this theory begins with Darwin’s dilemma: what causes what maintains variation and variation? According to F. Galton, each child’s tendency towards the average of the properties of its parent. Hereditary traits and mixed continuum-nyu, children are the average of both parents, then no variation. Meanwhile, according to Darwin, keragamanlah that matters, not the average but Darwin could not explain why such diversity can occur. Provisional hypothesis explains that the coffee cells of any tissue that is inserted into the blood (gemmules) was the one that produces the diversity when gemmule formed and converted back into the cell body at the time of reproduction. But, the history of science cell development further prove this hypothesis wrong. Mendell who do cross nuts and produce different varieties, smooth and wrinkled but nothing in the middle, concluded that inherited traits are discrete, there are dominant and some are recessive, but do not mix. The theory was then used as the basis for the development of the theory of heredity. · The development of the theory of the solar system prediction of the sun, stars, moon and eclipse has done the nation Baylonia, 4000 years ago. Greek Cosmology (4SM) states the earth and all the heavenly bodies center around the earth. The concept is broken Copernicus (1473-1543) which states that the sun is the center of the solar system and the earth moves in a circular orbit

Sejarah UMM

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) adalah salah satu perguruan tingggi di Jawa Timur yang selama emapt puluh tujuh tahun terus membenahi diri untuk mewujudkan menjadi perguruan tinggi sehat dan mandiri. UMM berdiri pada tahun 1964 atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Malang. Awalnya UMM merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta dan hanya memiliki tiga fakultas yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, dan Fakultas Pendidikan dan Pengajaran (FPP) Jurusan Pendidikan Agama.
Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi Universitas yang berdiri sendiri yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang. Kemudian UMM menambah fakultas baru yaitu Fakultas Kesejahteraan social dan pada tahun 1970 Fakultas ini mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial.

Pada tahun 1978 UMM  membuka Fakultas Teknik dengan nama Akademi Teknik Malang dan pengaktifan kembali Fakultas Ekonomi dengan program pendidikan Sarjana Muda bernama Akademi Akuntansi Muhammadiyah (AAM). Pada tahun 1980 dibuka Fakultas Pertanian dengan program studi Budidaya Pertanian.
Pada tahun 1985 dibuka program studi Psikologi sebagai bagian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, setahun kemudian diubah menjadi Fakultas Psikologi. Kemudian pada tahun 1987 dibuka Fakultas Peternakan dan untuk meningkatkan produktifitas serta dapat bersaing secara global maka dilakukan integrasi antara Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan menjadi Fakultas Pertanian-Peternakan.
Pada tahun 2001 dibuka Fakultas Kedokteran dan pada tahun 2007 dibuka Fakultas Ilmu Kesehatan dengan berdirinya program Studi Diploma Keperawatan tahun 1993. Tahun 1983 sampai dengan tahun 2008 dibuka program studi baru yaitu Program Studi Pendidikan Dokter, Program Studi Hubungan Internasional, Program Studi Teknik Informatika, dan Program Studi Farmasi, S1 Ilmu keperawatan dan pendidikan S1 PGSD. Kemudian UMM juga membuka program pascasarjana Program Studi Magister Managemen dan Magister Islamdan pad tahun 2004 menambah tiga Program studi yaitu Program Studi Magister Agribisnis, Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendididkan, dan Magister Ilmu Hukum, serta tahun 2006 dibuka Magister Psikologi. Pada tahun 2007 dibuka Program Doktor Sosial dan Politik.
Dalam pengembangan sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah tersedia 3 kampus :
Kampus I              : Jl. Bandung No. 1 Malang 65113, telp. (0341) 551253 Fax. (0341) 562124
Kampus II            : Jl. Bendungan Sutami No. 188 A 65145 Malang, telp (0341) 551149, 552443 Fax. (0341) 582060
Kampus III          : Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144. Telp. (0341) 463513, 464318-319 Fax. (0341) 460782
Visi UMM yaitu menjadikan Universitas terkemuka dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) berdasarkan nilai-nilai Islam.
Misi UMM  yaitu:
  • Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu.
  • Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyrakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia.
  • Menyelenggarakan pengelolaan universitas yang amanah.
  • Menyelenggarakan pembinaancivitas akademika dalam kehidupan yang islami sehingga mampu beruswah khasanah.
  • Menyelenggarakan kerjasama dengan pihak lain  yang saling menguntungkan.
Universitas Muhammadiyah Malang telah menunjukan diri sebagai 20 besar Universitas terbaik se-Indonesia, termasuk 50 besar Promising Indonesian Universities, 10 Perguruan Tinggi Terunggul di Jawa Timur oleh Kopertis Wilayah  VII Jawa Timur selama 4 (empat) tahun berturut-turut (2008, 2009, 2010, dan 2011) sehingga memperoleh Anugerah Kampus Unggulan KARTIKA, serta memperoleh anugerah bintang dua dari lembaga akreditasi internasional QS Star yang berpusat di London. Sejak tahun 2010 UMM menerapkan pelayanan berstandar internasional yakni dengan diberikannya sertifikasi ISO 9001:2008 oleh National Quality Assurance (NQA) yang merupakan representasi lembaga akreditasi internasional dari UKAS (badan akreditasi di Inggris).
UMM memiliki beberapa lembaga seperti Lembaga Bahasa, Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Lembaga Informasi dan Komunikasi, UPT Bimbingan dan Konseling, dan Perpustakaan. Serta UMM juga memiliki  beberapa fasilitas seperti fasilitas Kartu Super, fasilitas Masjid, Poliklinik dan Sarana Kesehatan, fasilitas Seni dan Olah Raga, Koperasi, Rusunawa, dan American Corner.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG IS THE REAL UNIVERSITY.
This entry was posted in Uncategorized by benkyo169. http://benkyo169.student.umm.ac.id/2011/07/28/artikel-sejarah-umm/

Teknologi Informasi dan Pendidikan Indonesia

A. Dunia Pendidikan Konvensional Indonesia Secara umum Dunia Pendidikan memang belum pernah benar-benar menjadi wacana yang publik di Indonesia, dalam arti dibicarakan secara luas oleh berbagai kalangan baik yang bersentuhan langsung maupun tidak langsung dengan urusan pendidikan. Namun demikian, bukan berarti bahwa permasalahan ini tidak pernah menjadi perhatian.
Upaya-upaya peningkatan kualitas mutu serta kuantitas yang membawa nama pendidikan telah dilakukan oleh pihak pemerintah, walau sampai saat ini kita belum melihat hasil dari usaha tersebut. Apabila kita melihat dari sudut pandang nasional atau alias yang umum-umum saja jadi marilah kita lihat apa yang dilakukan oleh pemerintah. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah biasanya bersifat konstitusional demi mendapatkan lulusan dari sekolah yang kompetitif dan siap bersaing secara global, semisalkan dengan menetapkan angka batas minimal kelulusan UAN dengan nilai sebesar 4,00 dengan tidak digabung dengan poin pada ujian praktek ditambah lagi tanpa ujian praktek. Pada hal ini bukannya kita menemukan pemerintah berusaha untuk memperbaiki mutu pendidikan melainkan nampak sepertinya pemerintah hendak menjegal generasi kita.
Apabila kita amati dengan seksama, apa sebenarnya yang menjadi inti permasalahan pada dunia pendidikan, mungkin jauh lebih sulit dari menggantang asap. Berbagai hal dapat saja dipersalahkan sebagai pokok masalah yang menghambat kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Namun demikian, yang jelas-jelas dapat kita temukan sebagai suatu kecacatan ialah proses belajar mengajar konvensional yang mengandalkan tatap muka antara guru dan murid, dosen dengan mahasiswa, pelatih dengan peserta latihan, bagaimanapun merupakan sasaran empuk yang paling mudah menjadi sasaran bagi suara-suara kritis yang menghendaki peningkatan kualitas pada dunia pendidikan.
Ketidakefektifan adalah kata yang paling cocok untTuk sistem ini, sebab seiring dengan perkembangan zaman, pertukaran informasi menjadi semakin cepat dan instan, namun institut yang masih menggunakan sistem tradisional ini mengajar (di jenjang sekolah tinggi kita anggap memberikan informasi) dengan sangat lambat dan tidak seiring dengan perkembangan IT. Sistem konvensional ini seharusnya sudah ditinggalkan sejak ditemukannya media komunikasi multimedia. Karena sifat Internet yang dapat dihubungi setiap saat, artinya siswa dapat memanfaatkan program-program pendidikan yang disediakan di jaringan Internet kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka sehingga kendala ruang dan waktu yang mereka hadapi untuk mencari sumber belajar dapat teratasi. Dengan perkembangan pesat di bidang teknologi telekomunikasi, multimedia, dan informasi; mendengarkan ceramah, mencatat di atas kertas sudah tentu ketinggalan jaman.
B. Penggunaan IT Dalam Dunia Pendidikan
Arti IT bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Namun hal Pemanfaatan IT ini di Indonesia baru memasuki tahap mempelajari berbagai kemungkinan pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan memasuki milenium ketiga ini.
Padahal penggunaan IT ini telah bukanlah suatu wacana yang asing di negeri Paman Sam Sana. Pemanfaatan IT dalam bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman di Amerika Serikat pada dasawarsa yang telah lalu. Ini merupakan salah satu bukti utama ketertinggalan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa di dunia.
Berikut ini ialah sampel-sampel dari luar negeri hasil revolusi dari sistem pendidikan yang berhasil memanfaatkan Teknologi Informasi untuk menunjang proses pembelajaran mereka:
1. SD River Oaks di Oaksville, Ontario, Kanada, merupakan contoh tentang apa yang bakal terjadi di sekolah. SD ini dibangun dengan visi khusus: sekolah harus bisa membuat murid memasuki era informasi instan dengan penuh keyakinan. Setiap murid di setiap kelas berkesempatan untuk berhubungan dengan seluruh jaringan komputer sekolah. CD-ROM adalah fakta tentang kehidupan. Sekolah ini bahkan tidak memiiki ensiklopedia dalam bentuk cetakan. Di seluruh perpustakaan, referensinya disimpan di dalam disket video interktif dan CD-ROM-bisa langsung diakses oleh siapa saja, dan dalam berbagai bentuk: sehingga gambar dan fakta bisa dikombinasikan sebelum dicetak;foto bisa digabungkan dengan informasi.
2. SMU Lester B. Pearson di Kanada merupakan model lain dari era komputer ini. Sekolah ini memiliki 300 komputer untuk 1200 murid. Dan sekolah ini memiliki angka putus sekolah yang terendah di Kanada: 4% dibandingkan rata-rata nasional sebesar 30%
3. Prestasi lebih spektakuler ditunjukkan oleh SMP Christopher Columbus di Union City, New Jersey. Di akhir 1980-an, nilai ujian sekolah ini begitu rendah, dan jumlah murid absen dan putus sekolah begitu tinggi hingga negara bagian memutuskan untuk mengambil alih. Lebih dari 99% murid berasal dari keluarga yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.
Bell Atlantic- Sebuah perusahaan telepon di daerah itu membantu menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru, dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para guru dilatih menggunakan komputer pribadi. Sebagai gantinya, para guru mengadakan kursus pelatihan akhir minggu bagi orangtua.
Dalam tempo dua tahun, baik angka putus sekolah maupun murid absen menurun ke titik nol. Nilai ujian-standar murid meningkat hampir 3 kali lebih tinggi dari rata-rata sekolah seantero New Jersey.
Informasi yang diwakilkan oleh komputer yang terhubung dengan internet sebagai media utamanya telah mampu memberikan kontribusi yang demikian besar bagi proses pendidikan. Teknologi interaktif ini memberikan katalis bagi terjadinya perubahan medasar terhadap peran guru: dari informasi ke transformasi. Setiap sistem sekolah harus bersifat moderat terhadap teknologi yang memampukan mereka untuk belajar dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih cerdas. Dan Teknologi Informasi yang menjadi kunci untuk menuju model sekolah masa depan yang lebih baik.
Namun usaha-usaha dari anak-anak bangsa juga terus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dalam hal penyampaian proses pendidikan dengan penggunaan IT. Semisalnya, baru-baru ini Telkom, Indosat, dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menyatakan kesiapannya untuk mengembangkan IT untuk pendidikan di Indonesia, dimulai dengan proyek-proyek percontohan.Telkom menyatakan akan terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas infrastruktur jaringan telekomunikasi yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung (backbone) bagi pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan serta implementasi-implementasi lainnya di Indonesia. Bahkan, saat ini Telkom mulai mengembangkan teknologi yang memanfaatkan ISDN (Integrated Sevices Digital Network) untuk memfasilitasi penyelenggaraan konferensi jarak jauh (teleconference) sebagai salah satu aplikasi pembelajaran jarak jauh.
Banyak aspek dapat diajukan untuk dijadikan sebagai alasan-alasan untuk mendukung pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional Indonesia. Salah satu aspeknya ialah kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyaknya pulau yang terpencar-pencar dan kontur permukaan buminya yang seringkali tidak bersahabat, biasanya diajukan untuk menjagokan pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan. IT sangat mampu dan dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk meratakan pendidikan di bumi Nusantara, sebab IT yang mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak jauhnya tidak terpisah oleh ruang, jarak dan waktu. Demi penggapaian daerah-daerah yang sulit tentunya diharapkan penerapan ini agar dilakukan sesegera mungkin di Indonesia.
IMPLIKASI IT DI DUNIA PENDIDIKAN INDONESIA
e-Education, istilah ini mungkin masih asing bagi bangsa Indonesia. e-education (Electronic Education) ialah istilah penggunaan IT di bidang Pendidikan. Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana kualitasnya?) Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat berupa Digital Library. Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
A. Pemanfaatan IT Bagi Institut Pendidikan
Pesatnya perkembangan IT, khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Dilingkungan perguruan tinggi, pemanfaatan IT lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang disebut electronic university (e-University). Pengembangan e-University bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga perguruan tinggi dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitasnya, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah secara online dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan.
Lingkungan Akademis Pendidikan Indonesia yang mengenal alias sudah akrab dengan Implikasi IT di bidang Pendidikan adalah UI dan ITB. Semisalnya UI. Hampir setiap Fakultas yang terdapat di UI memiliki jaringan yang dapat di akses oleh masyarakat, memberikan informasi bahkan bagi yang sulit mendapatkannya karena problema ruang dan waktu. Hal ini juga tentunya sangat membantu bagi calon mahasiswa maupun mahasiswa atau bahkan alumni yang membutuhkan informasi tentang biaya kuliah, kurikulum, dosen pembimbing, atau banyak yang lainnya. Contoh lain adalah Universitas Swasta Bina Nusantara juga memiliki jaringan Internet yang sangat mantap, yang melayakkan mereka mendapatkan penghargaan akademi pendidikan Indonesia dengan situs terbaik. Layanan yang disediakan pada situs mereka dapat dibandingkan dengan layanan yang disediakan oleh situs-situs pendidikan luar negeri seperti Institut Pendidikan California atau Institut Pendidikan Virginia, dan sebagainya.
Pada tingkat pendidikan SMU implikasi IT juga sudah mulai dilakukan walau belum mampu menjajal dengan implikasi-implikasinya pada tingkatan pendidikan lanjutan. Di SMU ini rata-rata penggunaan internet hanyalah sebagai fasilitas tambahan dan lagi IT belum menjadi kurikulum utama yang diajarkan untuk siswa. IT belum menjadi media database utama bagi nilai-nilai, kurikulum, siswa, guru atau yang lainnya. Namun prospek untuk masa depan, penggunaan IT di SMU cukup cerah.
Selain untuk melayani Institut pendidikan secara khusus, adapula yang untuk dunia pendidikan secara umum di indonesia. Ada juga layanan situs internet yang menyajikan kegiatan sistem pendidikan di indonesia. situs ini dimaksudkan untuk merangkum informasi yang berhubungan dengan perkembangan pendidikan yang terjadi dan untuk menyajikan sumber umum serta jaringan komunikasi (forum) bagi administrator sekolah, para pendidik dan para peminat lainnya. Tujuan utama dari situs ini adalah sebagai wadah untuk saling berhubungan yang dapat menampung semua sektor utama pendidikan. Contoh dari situs ini adalah www.pendidikan.net
Disamping lingkungan pendidikan, misalnya pada kegiatan penelitian kita dapat memanfaatkan internet guna mencari bahan atau pun data yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut melalui mesin pencari pada internet. Situs tersebut sangat berguna pada saat kita membutuhkan artikel, jurnal ataupun referensi yang dibutuhkan. Situs tersebut contohnya seperti google.com atau searchindonesia.com atau sumpahpalapa.net
Inisiatif-inisiatif penggunaan IT dan Internet di luar institusi pendidikan formal tetapi masih berkaitan dengan lingkungan pendidikan di Indonesia sudah mulai bermunculan. Salah satu inisiatif yang sekarang sudah ada adalah situs penyelenggara “Komunitas Sekolah Indonesia”. Situs yang menyelenggarakan kegiatan tersebut contohnya plasa.com dan smu-net.com
B. IT Sebagai Media Pembelajaran Multimedia
Kerjasama antar pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring dan mailing list. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Sulawesi dapat berdiskusi masalah teknologi komputer dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
Sharing information juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
Virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet. Virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 40 – 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja. Penyedia layanan Virtual University ini adalah www.ibuteledukasi.com . Mungkin sekarang ini Virtual University layanannya belum efektif karena teknologi yang masih minim. Namun diharapkan di masa depan Virtual University ini dapat menggunakan teknologi yang lebih handal semisal Video Streaming yang dimasa mendatang akan dihadirkan oleh ISP lokal, sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif yang diimpi-impikan oleh setiap ahli IT di dunia Pendidikan. Virtual School juga diharapkan untuk hadir pada jangka waktu satu dasawarsa ke depan.
Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia:
. Akses ke perpustakaan;
. Akses ke pakar;
. Melaksanakan kegiatan kuliah secara online;
. Menyediakan layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan;
. Menyediakan fasilitas mesin pencari data;
. Meyediakan fasilitas diskusi;
. Menyediakan fasilitas direktori alumni dan sekolah;
. Menyediakan fasilitas kerjasama;
. Dan lain – lain.
C. Kendala-Kendala Pengimplikasian di Indonesia
Jika memang IT dan Internet memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita gunakan secepatnya. Namun ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam hal ini.
Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang mengaturnya. apakah infrastruktur hukum yang melandasi operasional pendidikan di Indonesia cukup memadai untuk menampung perkembangan baru berupa penerapan IT untuk pendidikan ini. Sebab perlu diketahui bahwa Cyber Law belum diterapkan pada dunia Hukum di Indonesia.
Selain itu masih terdapat kekurangan pada hal pengadaan infrastruktur teknologi telekomunikasi, multimedia dan informasi yang merupakan prasyarat terselenggaranya IT untuk pendidikan sementara penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih rendah. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal bahkan jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia.. Untuk itu perlu dipikirkan akses ke Internet tanpa melalui komputer pribadi di rumah. Sementara itu tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melalui fasilitas di kampus, sekolahan, dan bahkan melalui warung Internet.Hal ini tentunya dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta; walaupun pada akhirnya terpulang juga kepada pemerintah. Sebab pemerintahlah yang dapat menciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang kondusif bagi investasi swasta di bidang pendidikan. Namun sementara pemerintah sendiri masih demikian pelit untuk mengalokasikan dana untuk kebutuhan pendidikan. Saat ini baru Institut-institut pendidikan unggulan yang memiliki fasilitas untuk mengakses jaringan IT yang memadai. Padahal masih banyak institut-institut pendidikan lainnya yang belum diperlengkapi dengan fasilitas IT.
Harapan kita bersama hal ini dapat diatasi sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin murah.
Diposkan oleh